Thursday, March 4, 2010

Balangsit

Udin dan tempat Udin bekerja memang paduan sempurna untuk menghasilkan istilah-istilah dahsyat ala #kataudin. Seringkali istilahnya doi membuat orang terpingkal-pingkal. Entah itu karena "salah pengucapan" atau "salah tangkap" sekalian.

Anyways, di suatu malam Jumat ketika Udin sedang berkumpul dengan kawan-kawan Adik saya (memang, Udin akrab sekali dengan kita semua), doski bercerita mengenai "pelajaran barunya" di kantor.

Udin: Gue tadi diajarin balangsit masa...
Anak2: Hah? Apaan balangsit?
Udin: Balangsit itu hitungan gitu. Jadi dia itu harus belens.. harus imbang. Tapi harus dicak gitu.. 
Anak2: Balance sheet maksud lo?


oh.. Udin.. sungguh-sungguh katamu itu...

Juru Bicara Presiden

Di suatu malam Udin berkesempatan bertemu dengan pacar saya yang minim bahasa Indonesianya. Udin yang sejak lama pingin liat pacar saya yang ganteng nan albino begitu bersemangat mengajak pacar saya ngobrol. Tapi, yah, situ tau sendiri... Udin miris bahasa Inggrisnya. Jadi lah saya penengah pembicaraan mereka.

Ketika Udin di lain bertemu dengan kawan-kawan baik adik saya, Udin dengan bangganya bercerita kalau dia sudah bertemu pacar saya.

Katanya:

Udin: Wah, iyak.. kemarenan gue ketemu Stip
Anak2: Trus gimana?
Udin: Gue kayak presiden aja..
Anak2: Emang kenapa, Din?
Udin: Ada juru bicaranya! (maksudnya: gue)

Penyebab Iritasi

Suatu waktu #kataudin sedang gebrak bersih di rumah dan habis dia membereskan rak sepatu di dekat mesin cuci. Selang beberapa hari setelah dia membereskan rak tersebut, dia melihat ada kardus bekas bungkus laptop bertengger di atas rak itu.
#kataudin     : Mbak, ini kardus apa?
Gue                 : Hm.. ya gitu deh… Kalo mau buang entar tunggu Ibu dulu, ya?
#kataudin     : Enggak, gini loh, Mbak. Itu kan raknya habis saya beresin…
Gue                 : Hehehe… iya… ya udah disimpen di mana dulu gitu…
#kataudin     : Nah.. maksud saya juga gitu, Mbak! Mau saya singkirin ke mana gitu. Soalnya kan gini, ya… itu kan rak sepatunya abis saya beresin. Kardusnya nih jadi bikin terkombinasi…
Gue                 : Iye.. iye.. (pasrah dengan istilah kombinasi)
#kataudin     : Enggak, Mbak… Mbak tau kombinasi gak sih? Itu loh.. jadi kalo suhu ruangan dan suhu udara luar bertemu, itu menyebabkan iritasi.
Gue                : (pala makin pusing)

Registrasi Saya, dong, Mbak

Latar belakang:
#kataudin pernah meminjam uang dari Adik saya. Dia berjanji akan mengembalikannya apabila dia dapat arisan. Selidik punya selidik ternyata setelah #kataudin dapat arisan, dia tidak mengembalikan uang yang dipinjamnya ke Adik saya. Malah uang tersebut habis entah untuk apa.
Setelah beberapa bulan #kataudin menghindar, akhirnya suatu waktu dia datang ke rumah dengan niat baik untuk mijetin ibu yang sedang sakit. Dengan wajah ketakutan dan segan, dia pun menyempatkan diri menghadap Adik saya yang sudah cengar-cengir saja liat tampang #kataudin.
Dalam waktu beberapa menit #kataudin habis kita curahi nasihat-nasihat. Dimarahin, sih, enggak, tapi kami (saya dan Adik saya) berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya kita harapkan dari dia, yaitu mengabari kami apa yang terjadi dan berkata sejujurnya.
Selang beberapa hari setelah kejadian tersebut #kataudin berbincang-bincang dengan saya.
#kataudin     : Kemaren itu, Mbak, saya takut ngeliat muka Menik (Adik saya)
Gue                 : Kemaren kapan?
#kataudin     : Itu… waktu saya registrasi.
Gue                 : Hah?
#kataudin     : Itu loh, Mbak, waktu saya registrasi masalah minjem uang.
(kwang kwang)

Pasta Piserman

Setelah bertahun-tahun bekerja sebagai pengantar pesanan di sebuah gerai makanan cepat saji multinasional, #kataudin akhirnya diangkat menjadi karyawan kontrak dan dipindahkan ke kicen atau yang lebih terkenal dengan sebutan dapur. Kali ini dia dipercaya untuk menangani segala masakan pasta atau kalo #kataudin “Gue sekarang di pasta perpekto, Mbak”.
Dengan semangat 45 dia bercerita betapa berat perjuangannya untuk bisa mengingat nama-nama makanan “pasta perpekto” yang sangat asing untuk lidah seorang betawi aseli, juga soal keberhasilannya sampai ke daerah Fatmawati lewat Blok M.
Kemudian dia mulai pamer soal kehebatannya meracik spaghetti andalan gerai makanan cepat saji multinasional tersebut.
#kataudin     : “Mbak, kan akhirnya gue bisa bikin itu… spageti siperman”
Gue                 : “Siperman apaan, sih?”
#kataudin     : “Eh… siperman apa superman, yak?”
Gue                 : “Hah? Superman? Apaan sih, Din?”
#kataudin     : “Apa Suherman kali ya, Mbak?”
Gue                 : (ngakak) “Spaghetti apaan suherman?”
#kataudin     : “Ah tau ah, Mbak. Ribet gue. Pokoknya itu, dah, siperman.. piserman.. apa apaan gitu…”
Gue                 : “Fisherman kaliii”
#kataudin     : “Nah!!! Iyak!!! Itu! Piserman”

Kentang Terkombinasi

Ketika sedang gebrak bersih #kataudin menemukan sebuah kentang berusia lebih dari dua minggu di dapur. Sebelum membuangnya dia bertanya ama adek gue “Mbak, ini kentangnya buang aja,ya? Kan udah terkombinasi”
Uhm… maksud #kataudin adalah “terkontaminasi”.

Wednesday, October 21, 2009

Kata Udin: Salad vs Speed

Udin tidak lulus SMP, apalagi ngerti bahasa Inggris. Waktu pertama-tama kerja di perusahaan cepat saji, Udin mengalami gagap bahasa yang membuat dia bingung. Istilah-istilah yang dipakai restoran tersebut tentu banyak yang berbahasa Inggris. Sedangkan kemampuan berbahasa Indonesia Udin saja diragukan.

Pada suatu waktu Udin yang saat itu bekerja di bagian kitchen ditegur oleh atasannya untuk mempercepat kerjanya.

Atasan: Yanto, speed dong.. speed...

Udin yang polos bin agak dongdong merasa itu adalah perintah atasan untuk lari ke bawah dan mengecek persediaan salad. Dirasa tidak ada yang salah dengan salad, Udin kembali lagi ke atas dan melapor pada atasan.

Udin: Pak, salad-nya masing ada.
Atasan: (bingung) siapa yang suruh ngecek salad?
Udin: Itu tadi.. Bapak bilang speed...
Atasan: Wah... kamu... speed itu artinya kecepatan.

Semenjak kejadian itu, Udin mendapatkan satu lagi nama panggilan: Yanto Speed.

(saingan ama Keanu Reeves kayaknya, yah?)